BSB (Bukan Sekedar Belaka) part 2



Teks berikut samasekali tidak menyatakan saya 100% bersih dari tindakan yang akan dibahas. Tapi saya akan berhasil mencapainya, amin.



Ulangan Akhir Semester 1 baru saja usai. Seorang teman muncul berurai airmata kecewa. Sudah tenang, kutanyakan.
"Ngopo to Z ?"
"Kui lho... (ups Jowo lagi, menu-translete to-Indonesian-automatically)
"Kenapa sih, Z?"
"Bio ku dapet 77,gak tuntas."

"Lho lha kenapa?"
"Lha ya itu, aku tu bela-belain belajar suntuk biar bio-ku bagus malah gitu o.. gara gara temen sekelasku tu to si Y ... kan aku belum selese tapi dia dah minta ditulisin jawabanku (nyonto-penulis) di kertas, aku dah bilang kalo aku belum selese tapi dia malah marah-marahin gitu yo.."
"Lho kamu bilang aja to bentar gitu kek..."
"Udah yoo... tapi dia tu malah marahin aku.. dibilang pelit egois gitu gak mau ngasi jawaban.."
Aku hanya membatin, ngeri nih... . Si X yang juga temen ikut menimpali.
"Tuh kan Z, aku kan kemarin udah bilang sama kamu jangan nyontoni orang, ntar kamu sendiri yang rugi. "
"Iya o, tapi aku tu bingung gimana biar aku gak ngrasa gak enak sama mereka kalo aku gak nyontoni mereka."

dan blablablablabla... (Bagi anda yang terlibat dalam adegan diatas, adegan tersebut sudah tidak 100% asli, mugnkin sekitar 90% saja)

Nyonto, Pangeran asal mana sih ???
Dalam KBSN (Kamus Buatan Siswa N@<47) nyonto adalah nikmat saat kepepet dalam ulangan baik ulangan harian maupun ulangan mid ato semesteran bahkan ulangan terprogram, terpadu, apa tes manaaaaa aja. Bagi yangdicontoni pasti untung apalagi kalo yangnyontoni ngasi jawaban bener. Tapi kalo salah yaah ditanggung bersama, solidaritas-lah.

Kalau dalam KANG (Kamus Asal Ngarang Gue) nyonto adalah kegiatan paling geje saat ulangan harian maupun ulangan mid ato semesteran bahkan ulangan terprogram, terpadu, apa tes manaaaaa aja.

Sudah,sudah, para kamus gak usah bertengkar.

Untuk masalah ini banyak yang punya pendapat masing-masing. Tapi disini hanya mau menampilkan cerita-cerita saja, seperti ceritanya si Z yang nyontoni Y diatas. Ada lagi nih.

Saat masih tes, tiba-tiba sang pengawas yang juga guru mapel memanggil si A kedepan.
"Kok nilaimu bagus? Nyonto siapa kamu?"
"Saya ngerjakan sendiri kok."
"Kamu nyonto siapa?"
"Saya ngerjakan sendiri."
"Udah to, kamu dicontoni siapa?"
Akhirnya A ngaku kalau si A dicontoni si B, sangguru pun menyatakan.
"Lha ya pantas saja nilai kalian sama, salahnya sama, benarnya sama. Kasian si B kamu minta conto mulu."
Di saat lain,sangguru menuju tempat duduk si C untuk inspeksi yang sama.
"Kamu dicontoni D ya?" Sangguru menuduh si C nyonto si D yang duduk sebaris dengannya.
"Ndak o, saya ngerjakan sendiri.."
Aku membatin lagi, iya kamu ngerjain sendiri tapi yang mikir bukan kamu.
Ya, sangguru tidak salah sedikitpun, si A dan C memang nyonto, sama seperti yang lainnya.
Dan pada akhirnya, sangguru memanggil banyak siswa yang beliau curigai karena nilai-nilai yang sama pada absen-absen berurutan. Termasuk A dan C, tentunya bersama yang lainnya, hampir setengah dari siswa di kelas.

Jadi, guru sudah tahu muridnya nyonto, hemmm,,, its a big question, why would teacher let the students nyonto when they know it. What a pity...

Another questions are why do we nyonto if we've studied so many-many-many times at school? Why do we study if finally we nyonto and the more nyonto?

Hmmm... nice !

Oya, back to my promise that i'll only give stories.

Si H mencoba membuat penelitian pada dirinya sendiri mengenai nyonto dan tidak. Di tahun pertama H selalu nyontoni temannya si J dan si K, si H tak kunjung mendapat ranking 1 dikelasnya yang sering didapatnya dulu. Tapi saat si H seruang dg si L yang cukup diseganinya, si H gengsi untuk nyontoni, akhirnya diputuskan untuk membatasi nyontoni si J dan K, dan apa hasilnya ? si H malah dapet ranking 1 ...
Di tahun keduanya, si H lebih gengsi lagi, karena lebih banyak orang yang diseganinya. H pun makin membatasi agenda nyontonya. Tapi saat si H mulai nyonto dan nyontoni lagi, rankingnya merosot jauh dibawah 10. Dan dia kembali menguatkan diri untuk tidak nyonto maupun nyontoni, hasilnya membaik, naik 8 peringkat. Tahun ketiganya, H makin yakin untuk tidak nyonto dan nyontoni.

So??

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Yaa ???

Cabang Olahraga Terbaru (tapi bohong) !!! part 2