Dinamika KKN-PPM UGM 2015 Sebelum Keberangkatan : Serious Version
Kelengkapan anggota tim
Struktural dan Kultural Tim
Tim dan Program
Tim dan Keberangkatan (terkait Penyambutan Kab/Kec/Desa
dengan tim lain dan Perkap Tim)
Hubungan Tim-LPPM administratif
Hubungan Tim-DPL
Hubungan Tim-Desa (lokasi, informasi, data, survey,
pondokan, sub unit, dll)
Hubungan Tim-Tim lain (terutama satu Prov/Kab/Kec
sesuai lingkup Lokasi)
Pendanaan Tim (Kemitraan, Anggaran Pemda, LPPM, Danus,
dsb)
Individu (Fakultas, Izin,
Mengikuti persiapan dan administratif LPPM, Sign In Lokasi, dst)
Pembentukan tim pengusul (maksimal 20 orang)
Tim merupakan plural kluster suku agama gender
(penting kluster, suku agama tidak harus ektrim tapi sebisa mungkin serepresentatif
mungkin)
Pastikan anggota bisa KKN periode itu, alasan akademik (penting, jumlah SKS), izin
orang tua, kesehatan
Menyusun struktural awal: Ketua (Kormanit),
Sekretaris, dan Bendahara; pembagian tugas; kesepakatan tim; pencarian
melengkapi 20 orang*
Merencanakan Lokasi (melanjutkan atau baru), koordinasi dengan pihak terkait
LPPM dan Pemda -> lokasi baru (sempat isu
tidak boleh lokasi baru) tetapi bila Pemda menghendaki dapat dikoordinasikan
antara Pemda dan LPPM
Kelompok yang tahun lalu di lokasi tersebut
-> lokasi lanjutan
Mencari DPL -> bisa DPL yang tahun lalu di lokasi itu, mencari baru,
bahkan ada Dosen yang menawarkan lokasinya (contoh: KKN Bidukbiduk dll)
Dosen bisa: sesuai tema (berdasar informasi
dasar, dari tim tahun lalu, komunikasi pemda, survey*, maupun googling), karena kedekatan dengan LPPM, pengalaman
membimbing KKN, dll
Dosen: Pengusul dan Pembimbing Lapangan. Satu dosen
bisa menjadi pengusul di dua tempat (satu sebagai ketua, satu sebagai anggota)
Mendaftar KKN-PPM Rp 1.050.000,- , Sign in account dan input password
dari Bank BNI ke kkn.lppm.ugm.ac.id
Karena Sign in memakai email UGM, daftar di
PSDI kalau belum punya, hanya 10 menit proses dengan membawa KTM
Isi biodata, foto formal non formal, riwayat
penyakit, status kesehatan (golongan darah, tinggi berat badan, dll), pastikan
ukuran kaosmu, banyak yang terjadi kesalahan sistem, harusnya XL dapat S
Cetak kartu KKN untuk mengkuti serangkaian
persiapan (Medical Check, Pembekalan, General Test, dll)
Pantau grup KKN di facebook, memastikan lokasi yang dipilih tidak
dipilih kelompok lain, karena mekanisme lokasi tender (kalau ada lebih dari
satu kelompok memilih lokasi yang sama, oleh LPPM di mediasi*)
Mendaftar ke Calon Lokasi yang di rilis LPPM oleh DPL dengan mengajukan
abstrak proposal (masih bisa mengusahakan lokasi jika Pemda menghendaki->actually,
not recommended)
Penyusunan Proposal bersama Dosen (periode proposal berbeda dengan saat
mendaftar calon lokasi, proposal dikumpulkan setelah lokasi dan pengusul fix
diumumkan LPPM)
Data lokasi (survey, googling, Tanya, dll)->Diskusi
dengan dosen->Diskusi kelompok->Penulisan
Jarang dosen yang terlibat langsung dan detil
di Proposal, kenali tipe Dosen dahulu.
Penyusunan Program untuk Proposal ->
memenuhi JKEM (lokasi x durasi x frekuensi x jumlah mahasiswa) 288 Jam per
mahasiswa. Tidak mengapa jika program belum sepenuhnya sesuai lokasi, karena
pada pelaksanaan KKN pekan pertama adalah tahap Penyusunan Laporan Rencana
Kerja -> Program bisa berubah kapan saja, tetapi diminimalkan dengan
koordinasi yang baik pada perangkat desa.
Pendanaan tim, menyusun Proposal Kemitraan, List mitra, perusahaan apa
saja untuk program dan akomodasi, termasuk transport
Incar alokasi CSR, bukan sponsorship. Bentuk
kemitraan, tidak ada timbal balik. Namun LPPM mengatakan (secara tidak
tertulis, hanya di forum sosialisasi) bisa menampilkan Logo Perusahaan asalkan
langsung dilepas selesai Program.
Proposal mitra ini, tiap kluster sudah lebih
matang programnya dengan koordinasi lanjut pada desa. Dari program mencatat
kebutuhan barang tiap program, untuk membantu pengajuan proposal supaya lebih tepat.
Misal obat untuk keperluan tim (alergi/sakit sakit anggota tim, minta obat
bantuan bermitra dengan apotek ugm)
Koordinasi dengan Pemda terkait anggaran dana
dari Pemda (Sebaiknya koordinasikan juga dengan Tim se Kabupaten. Biasanya
pendanaan dari Tingkat Kabupaten, tapi sesuaikan lokasi saja)
LPPM Menyediakan dana program Rp 5.000.000,-
dan mengembalikan Rp 854.000,- dari pendaftaran KKN untuk akomodasi
(makan-tinggal) dan Program
Antara pengumuman tim pengusul dan lokasinya
hingga pendaftaran minat mahasiswa ke lokasi rapat tim sering hanya membahas
pendanaan. Mulai dari proposal mitra hingga danus.
LPPM mendanai transportasi sesuai area, mepet
sekali, dana digunakan untuk transportasi saja. Bisa dengan “Surat Sakti”
berisi keterangan dari LPPM bahwa tim ke lokasi tertentu beserta data anggota
tim+copy KTM kormanit+Identitas sesuai kebutuhan kendaraan yang digunakan ke
Gamawisata
Pematangan program, persiapan pra keberangkatan
Presentasi program ke tim, agar semua
sefrekuensi. Pemilihan PJ Program. Pencatatan kebutuhan program.
Paradigma Program dan Pelaksanaan dimatangkan
dengan koordinasi ke desa dan meyamakan frekuensi tim.
Mempersiapkan kebutuhan tim untuk
dibawa/dipaketkan ke lokasi. Kebutuhan semi-pribadi.
Keberangkatan didesain satu maupun beberapa
kloter.
Sudah ada penanggungjawab perjalanan, tiket dan
segala macam sudah siap terutama untuk berangkat. Menyepakati keberangkatan
jam, kumpul dimana, saling memastikan semua on time terutama pesawat yang
paling strict jadwal.
*Melengkapi tim ada yang dengan wawancara, CV,
atau sekedar hubungan pertemanan, close rec, dan berbagai variasinya. Very
recommended ada anggota yang asal daerahnya di lokasi itu atau dekat.
Tim 30 orang, jadi diluar pengusul menyusun tim
“bayangan” (yang tidak direkomendasikan LPPM walaupun lebih aman)
Pada akhirnya saat pendaftaran minat mahasiswa
terhadap lokasi, bisa saja individu langsung masuk, misal tim itu awalnya dg
seleksi CV wawancara, tapi saat pendaftaran minat mahasiswa, ia bisa langsung
daftar ke lokasi itu dengan catatan tim itu belum full 30->tidak banyak
terjadi karena sebagian besar tim sudah membentuk tim “bayangan”)
Seringkali orang datang dan pergi. Dibuat juga
suasana kultural yang baik, selain ada kesepakatan yang jelas mengenai
keterlambatan, mekanisme izin, kesepakatan lain. Karena kultural yang baik juga
dikawal strukural yang baik. Sesekali game untuk mendekatkan, main bareng, foto
bareng, rapat keliling, dsb.
Melengkapi tim ini berjalan terus seiring
waktu, namun seringkali di awal periode karena stok terbatas.
*Survey dari LPPM membuatkan surat pengantar
survey, namun bila dari Pemda dan pihan desa terkait tidak masalah tidak
mengapa, karena surat kadang lambat. Survey iuran tim, bisa koordinasi dengan
tim se Prov/Kab/Kec. Memastikan data lokasi, foto dokumentasi lokasi (untuk
keperluan data dan bahan proposal mitra), pendekatan mengenai pondokan
*Mediasi LPPM: tim yang memilih lokasi sama, “adu”
program, yang “kalah” bisa bubar, dibagi ke kelompok berlainan, dipindah lokasi
(ada yang dari Bangka->Garut->Kulonprogo), tetapi ada pula mekanisme
pemindahan semena-mena (ada yang karena Kagama FK butuh bantuan hukum, seorang
dosen menjadi DPL ditempatkan di lokasi tersebut, walaupun sebelumnya tidak
mendaftar kesitu, dan kelompok yang awalnya mendaftar lokasi tersebut dan tidak
tahu menahu keberadaan DPL “pesanan” Kagama, terpaksa mengikuti
**Persiapan dari LPPM diawali pendaftaran sign
in ke web. Mengisi biodata. Mencetak kartu KKN. (Dibawa terus di tiap tahap
persiapan dari LPPM ini, sesuai tertera di kartu.)
Medical check. Untuk yang memiliki keterbatasan
alasan kesehatan biasanya diarahkan untuk menekankan di tahap ini. Walaupun LPPM
pada akhirnya tidak membantu sama sekali. (Kejadian beberapa orang yg harus
mendapat lokasi tertentu karena alasan kesehatan, mahasiswa sudah bertanya ke
LPPM, sudah via GMC, namun di plot di lokasi yang jauh dan tidak meng-cover
kebutuhan kesehatan. LPPM tidak ada itikad memasukkan ke kelompok tertentu
padahal berhak. LPPM hanya menyampaikan agar mahasiswa tersebut
mencari/bertukar lokasi dengan mahasiswa dilokasi lain (mencari sendiri) dan
berasal dari minimal kluster yang sama.
Pembekalan. Satu hari, pagi-siang. Materi dari
LPPM dan pihak terkait. Dilanjutkan General Test berdasar materi kelas.
Biasanya materi tidak jelas, terutama Dokumen administrasi selama pelaksanaan (lebih
baik bertanya saat materi administratif, karena fasilitatornya tidak cukup jelas
dalam menjelaskan).
Pengarahan DPL (berbeda-beda tiap tim) sesuai
kesepakatan. Pengambilan keperluan KKN dari LPPM (Kaos, topi, co-card, dll).
Upacara penerjunan. Informasi simpang siur.
Diutamakan ikut upacara penerjunan di GSP.
Upacara penyambutan di lokasi. Ini berkait
keberangkatan. Upacara penyambutan di lokasi dengan memastikan kehadiran DPL,
tanggal penyambutan, disesuaikan sedemikian rupa untuk bisa semua tim dalam
Prov/Kab/Kec hadir (minimal perwakilan)
**Koordinasi dengan tim se Prov/Kab/Kec (sesuai
lingkup) dari awal dibuat untuk memudahkan Pemda berkoordinasi dengan
mahasiswa. Juga untuk memastikan kesediaan anggaran/ bantuan Pemda untuk tim
(penjemputan dari bandara/pelabuhan/stasiun/dll ke desa), Upacara Penyambutan,
**Persiapan dana dari kemitraan maupun danus
menyita paling banyak karena dari LPPM hanya membantu dana transportasi dan
untuk program tidak seberapa. Fokus pada kemitraan -> resiko lupa
mematangkan program dan kesiapan desa
Pondokan dan kehidupan sehari-hari adalah
urgent matter. Koordinasi dengan pihak desa harus dibina.
Komentar
Posting Komentar