#edisibaperkkn
Memperingati almost satu tahun lalu pergi KKN ke Lubuk Pabrik, Bangka Tengah. Tadaaa...
"aku hanya menengok sejenak ke kanan, kini kau sudah asyik berjalan di kiri, berlari kecil malah, tanpa aku. terimakasih,"
sebuah cerita kecil. kecil saja. fotonya kebetulan sekali pas dengan quote nya. aku hanya menengok sejenak ke kanan (aku hanya sejenak mengejar makna hidup lewat kkn), kini kau sudah asyik berjalan di kiri (aku sudah kehilangan jejak langkahmu, desain jalan yang sengaja kubuat untuk mendorongmu ke kanan, eh kau malah ke kiri, menjauhi sasaran), tanpa aku (tanpa aku ketahui). terimakasih, (aku masih disini).
Namanya Fitri Juniarti, kelas 6 SDN 3 Lubuk Besar. Di foto dia sang pemimpin barisan -kegiatan pawai dan lomba baris berbaris dalam rangka 17 Agustus di Kec. Lb Besar- yang sedang berkedip alias merem. She took my attention, somehow, her leadership, her spirit. Alhamdulillah, kemarin berkesempatan say goodbye langsung -dibelabelain Pak Ibrohim, Kadus 3, ayahnya Fitri, telpon dia yang lagi main-. I hope you'll grow greater, beautiful, not just by look, but more importantly, by quality, attitude, mind. #edisibaperkknbbl06
Kolong. Bekas tambang timah. Bangka, terkenal dengan kekayaan mineral berupa timah. Timah sempat menjadikan wilayah Bangka menjadi wilaya yang makmur. Namun seiring beragamnya problem yang muncul, Ti (baca: te-i, pekerjaan menambang timah) mulai ditinggalkan.
Kolong. Sebentuk danau, genangan air yang banyak, luas, kedalaman bervariasi, hingga mencapai 60 m. Airnya adalah kumpulan air yang digunakan saat bekerja Ti. Air kolong baru bole digunakan untuk konsumsi setelah kolong dibiarkan selama 20 tahun. Faktanya, masyarakat sering memilih mandi di kolong dan menggunakan air kolong untuk MCK bahkan konsumsi.
Kolong. Sesuatu yang 'fancy' saat pertama kali menginjak tanah Bangka. Birunya yang kompak dengan putihnya pasir kuarsa bekas tambang, luasnya hamparan air, sekelilingnya, yap. Kolong. Destinasi wisata BBL-06 di awal masa KKN di Lb Pabrik. Foto merupakan foto kolong terdekat dari pondokan BBL-06 yang dapat dicapai dengan berjalan kaki, melintasi pemukiman, kebun karet, kebun sawit, dan berekor-ekor anjing liar.
#edisibaperkknbbl06
Dambus. Kami berdebat tentang namanya. Gambus kata teman-teman, aku mengalah, ah ya sudahlah. Turns out yang benar adalah sesuai yang saya dengar. Dambus. Kesenian khas daerah Lubuk. Ini adalah pertama dan terakhir saya menyaksikan pertunjukan seni Dambus sampai sekarang. The pic was taken saat parade kecamatan Lubuk Besar dalam rangka Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2015 lalu.
Dambus. Entah apa pengertian yang sebenarnya. Tapi secara sederhana, pantun dan syair yang diiringi musik dari peralatan itu (saya tidak tahu apa namanya, tapi terdengar seperti gong, sitar, dsb). Kebetulan Grup Dambus ini berasal dari Lubuk Pabrik, rumah salah satu personilnya berjarak sekitar 7 rumah dari pondokan. Dulu anak-anak kecil diajari seni ini, namun seiring waktu anak-anak pun makin jarang yang meminatinya. (Cerita dari adik-nya Bu Suin di saat kami jajan pempek seribuan di warung beliau).
Dambus. Salah satu warna dari jutaan seni budaya nusantara. Syair yang dilantunkan sarat makna, dari kekeluargaan, humor, pertemanan, sampai hal-hal yang tidak saya mengerti karena keterbatasan kemampuan bahasa Bangka saya.
#edisibaperkknbbl06
Apa yang ada dipikiranmu melihat gambar ini?
Kalo aku sih, senam hari ahad pagi. Berikut puding yang dibuat malam harinya, dengan struggle to close the package yang gak tau kenapa tutup sama wadahnya pada gak jodoh. Berikut rumah Pak Ngadri, geser-geser tipi, dan ngejemput Bu Kadus Acit, Mami Alim, dan segenap geng senam pagi Kampung Magelang dan Dusun II. Berikut energi yang terkuras habis walau senam ini senam lansia dan dilakukan oleh pemuda macam saya, tapi tetep aja sampe sangat lelah. Berikut adek adek kecil salah sasaran senam tapi tak apa lah karena tujuannya adalah olahraga masyarakat. Berikut Bu Betty yang bawa bawa timbangan dan alkes untuk Posyandu Usila. Dan...
"aku hanya menengok sejenak ke kanan, kini kau sudah asyik berjalan di kiri, berlari kecil malah, tanpa aku. terimakasih,"
sebuah cerita kecil. kecil saja. fotonya kebetulan sekali pas dengan quote nya. aku hanya menengok sejenak ke kanan (aku hanya sejenak mengejar makna hidup lewat kkn), kini kau sudah asyik berjalan di kiri (aku sudah kehilangan jejak langkahmu, desain jalan yang sengaja kubuat untuk mendorongmu ke kanan, eh kau malah ke kiri, menjauhi sasaran), tanpa aku (tanpa aku ketahui). terimakasih, (aku masih disini).
foto mercy dan keong laut pas di belinyu
Namanya Fitri Juniarti, kelas 6 SDN 3 Lubuk Besar. Di foto dia sang pemimpin barisan -kegiatan pawai dan lomba baris berbaris dalam rangka 17 Agustus di Kec. Lb Besar- yang sedang berkedip alias merem. She took my attention, somehow, her leadership, her spirit. Alhamdulillah, kemarin berkesempatan say goodbye langsung -dibelabelain Pak Ibrohim, Kadus 3, ayahnya Fitri, telpon dia yang lagi main-. I hope you'll grow greater, beautiful, not just by look, but more importantly, by quality, attitude, mind. #edisibaperkknbbl06
foto fitri di barisan
Kolong. Bekas tambang timah. Bangka, terkenal dengan kekayaan mineral berupa timah. Timah sempat menjadikan wilayah Bangka menjadi wilaya yang makmur. Namun seiring beragamnya problem yang muncul, Ti (baca: te-i, pekerjaan menambang timah) mulai ditinggalkan.
Kolong. Sebentuk danau, genangan air yang banyak, luas, kedalaman bervariasi, hingga mencapai 60 m. Airnya adalah kumpulan air yang digunakan saat bekerja Ti. Air kolong baru bole digunakan untuk konsumsi setelah kolong dibiarkan selama 20 tahun. Faktanya, masyarakat sering memilih mandi di kolong dan menggunakan air kolong untuk MCK bahkan konsumsi.
Kolong. Sesuatu yang 'fancy' saat pertama kali menginjak tanah Bangka. Birunya yang kompak dengan putihnya pasir kuarsa bekas tambang, luasnya hamparan air, sekelilingnya, yap. Kolong. Destinasi wisata BBL-06 di awal masa KKN di Lb Pabrik. Foto merupakan foto kolong terdekat dari pondokan BBL-06 yang dapat dicapai dengan berjalan kaki, melintasi pemukiman, kebun karet, kebun sawit, dan berekor-ekor anjing liar.
#edisibaperkknbbl06
foto kolong
Dambus. Kami berdebat tentang namanya. Gambus kata teman-teman, aku mengalah, ah ya sudahlah. Turns out yang benar adalah sesuai yang saya dengar. Dambus. Kesenian khas daerah Lubuk. Ini adalah pertama dan terakhir saya menyaksikan pertunjukan seni Dambus sampai sekarang. The pic was taken saat parade kecamatan Lubuk Besar dalam rangka Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2015 lalu.
Dambus. Entah apa pengertian yang sebenarnya. Tapi secara sederhana, pantun dan syair yang diiringi musik dari peralatan itu (saya tidak tahu apa namanya, tapi terdengar seperti gong, sitar, dsb). Kebetulan Grup Dambus ini berasal dari Lubuk Pabrik, rumah salah satu personilnya berjarak sekitar 7 rumah dari pondokan. Dulu anak-anak kecil diajari seni ini, namun seiring waktu anak-anak pun makin jarang yang meminatinya. (Cerita dari adik-nya Bu Suin di saat kami jajan pempek seribuan di warung beliau).
Dambus. Salah satu warna dari jutaan seni budaya nusantara. Syair yang dilantunkan sarat makna, dari kekeluargaan, humor, pertemanan, sampai hal-hal yang tidak saya mengerti karena keterbatasan kemampuan bahasa Bangka saya.
#edisibaperkknbbl06
foto dambus sinar bahagia
Apa yang ada dipikiranmu melihat gambar ini?
Kalo aku sih, senam hari ahad pagi. Berikut puding yang dibuat malam harinya, dengan struggle to close the package yang gak tau kenapa tutup sama wadahnya pada gak jodoh. Berikut rumah Pak Ngadri, geser-geser tipi, dan ngejemput Bu Kadus Acit, Mami Alim, dan segenap geng senam pagi Kampung Magelang dan Dusun II. Berikut energi yang terkuras habis walau senam ini senam lansia dan dilakukan oleh pemuda macam saya, tapi tetep aja sampe sangat lelah. Berikut adek adek kecil salah sasaran senam tapi tak apa lah karena tujuannya adalah olahraga masyarakat. Berikut Bu Betty yang bawa bawa timbangan dan alkes untuk Posyandu Usila. Dan...
foto senam
Komentar
Posting Komentar