Memedi Itu Bernama... OSCE

Memedi, istilah dalam bahasa jawa untuk semacam benda yang digunakan untuk menakut-nakuti.


Bulan Juli dan Agustus menjadi bulan-bulan paling penuh kejutan (yang sudah dipersiapkan)

Mahasiswa Profesi Apoteker, khususnya di UGM sih, biasanya harus menghadapi "serangan" final seperti ini. Apalagi sejak diterapkannya UKAI (Uji Kompetensi Apoteker Indonesia) Sumatif, rasanya jadi seperti UN lagi!

Di PSPA (Prodi Profesi Apoteker) UGM sendiri bisa dibilang ada tiga ujian akhir.

UKAI, Ujian Komprehensif (Kompre), dan.... OSCE.

Dan, memedi itu bernama OSCE.

Aku pengen cerita sedikit (banyak woy!) soal OSCE yang bobotnya 1 sks tapi rasanya kaya 100 sks (hesyeh lebay!).

Jadi, OSCE atau Objective Structured Clinical Examination ini merupakan suatu ujian praktik untuk menguji skill para calon apoteker ini terkait dunia farmasi klinis.

Ujian OSCE dilakukan dengan sistem Station. Dari beberapa cerita tentang OSCE yang kudengar sebelum aku menjalankan ujian ini, OSCE ini terbagi dalam beberapa Pos dengan jenis "tantangan" yang berbeda-beda. Sebelum OSCE dilaksanakan, biasanya ada pembekalan atau penjelasan teknis ujian yang akan dilaksanakan dikemudian harinya (a.k.a pembekalan H-1 ujian), dan belakangan selalu disediakan Try Out OSCE. Saat pembekalan juga disampaikan poin apa saja yang dinilai, so, cukup garis bawahi sesi ini guys. Oh ya, soal Try Out... biarpun namanya try out, sebenernya yang dilakukan adalah sejumlah mahasiswa terpilih untuk "mencoba" semua Pos dan saling melengkapi apakah perbekalan di tiap Pos mencukupi untuk mengerjakan Tugas di Pos tersebut.

Angkatanku sendiri mendapat 8 Pos dalam ujian OSCE, so, yang menjadi probandus try out pun hanya 8 orang. Kami membagi 8 orang ini menjadi kombinasi 3-3-2 untuk kelas A-B-C. Sebaiknya pilih tipe orang yang representatif. Misal (bukannya judging sih..), yang panikan banget, yang biasa aja, dan yang sangat tenang; atau yang keahliannya di praktikum Compounding-Dispensing itu tinggi, sedang, dan kurang. Susahnya adalah, dalam memilih probandus ini kesannya jadi judging temen kita sendiri. Padahal dengan kategori ini juga bisa didapat gambaran yang realistis, mengingat kita semua juga terdiri dari bermacam orang.

Probandus try out ini setelah menjalani Try Out OSCE, kemudian dibuka sesi evaluasi atau masukan kepada Tim Penilai (dosen-dosen), lalu biasanya setiap kelas membuka sesi sendiri untuk belajar tips and trick dari para probandus yang sudah icip-icip 8 Pos Try Out ujian OSCE.

About the Stations? Here you go...

Basically ada 8 Pos, masing-masing Pos 8 menit, 1 menit untuk transit (menenangkan jiwa dan raga, move on dari pos sebelumnya, membaca kasus soal) dan 7 menit untuk mengerjakan Tugas Pos tersebut. Dari 8 Pos tadi, ada 1 Pos Presensi, iya, kamu cuma tandatangan presensi disitu dan menunggu bel berbunyi. Transisi antar pos dilakukan berurutan sesuai bunyi bel. Di setiap Pos ada seorang penilai (dosen) dan di beberapa pos ada laboran, ada pasien (laboran atau karyawan sih yang jadi pasien), dan dokter (dosen). Jangan lupa untuk mengisi form kerja yang disediakan (aku berkali-kali lupa LOL) selama 7 menit kerja. Time management is the most important thing!

POS 1: SWAMEDIKASI
Di pos ini kemampuanmu memberikan layanan swamedikasi dalam 7 menit diuji. Di meja Pos 1 ini tersedia soal di pos transit, form kerja (isinya semacam PMR sederhana), dan beberapa pilihan obat. Disini dilakukan assesment ke pasien. Penyakitnya tentu termasuk minor illness ya seperti diare, konstipasi, dismenorrhea, common cold, panuan, dll, jadi jangan berharap pasiennya minta Glimepirid, atau jangan sampe kamu tanyain "Apa yang sudah disampaikan dokter terkait obat yang akan ibu terima?".

Kasusku sendiri mahasiswi nyeri dan kram perut, sampe diare juga, setiap kali awal mensis, so assessment saya, pasien ini dismenorrhea, tentunya setelah assesment otakku mengatakan "OH IBUPROFEN IBUROFEN!!!"
Otakku yang polos pun mencatat PMR sambil setting "Saya siapkan obatnya dulu mbak, silahkan ditunggu sebentar".
Tapi ternyata... (aku baru tau saat udah keluar ujian OSCE) Ibuprofennya sudah ED *jengjengjeng*

Ya, parameter penilaian di Pos ini, tidak hanya:
-assessment pasien swamed (gejala, durasi, frekuensi, faktor pencetus, dll)
-identitas pasien (nama, usia, alamat, dll)
-riwayat pasien (pengobatan, penyakit, dan pengatasan pada gejala, dll)
-pilihan obat (termasuk penjelasan nama obat, kekuatan, frekuensi pakai, dll)
-KIE (cara pakai, batasan pengobatan, terapi non farmakologis, dll)
-"bila sakit berlanjut hubungi dokter"

tapi juga:
-etika: kualitas obat (ED, rusak atau tidak, dll)
-profesionalitas (salam, perkenalan diri, dll)
-catatan kelengkapan di PMR

Ingat Obat, Ingat ED
(motto baru dari probandus Try Out OSCE)

POS 2: PERACIKAN
Paling "favorit". Disini ada segerombol alat compounding dispensing dan soal. Pos ini murni hanya meracik, resep yang diberikan juga sudah "benar" hanya perlu menghitung hitungan yang perlu (misal bobot pengisi nya).



Kasusku membuat pulveres. My stupidity was, I took too much time cuma buat ngesetarain timbangan dan bimbang mau pake timbangan yang mana. Padahal dia udah bagus kesetaraannya. Dan sampe Mbak Iin (laborannya) nanya aku "Kamu mau nimbang berapa?" (saat melihatku menggunakan timbangan yang salah, dan aku gak sadar-sadar). 

Remember...
-pikirin dulu mau pake timbangan kecil apa enggak
-taruh perkamen dulu di tempat timbang sebelum ngesetarain
-ambil anak timbang pake pinset
-anak timbang di kiri, nimbang di kanan (if you are right-handed)
-jagalah kebersihan (ini dinilai lho)
-Ingat Obat, Ingat ED, karena ada jebakan yang ED juga

Kasus lain sih ada yang bikin salep apa ya...
Time management is key! Don't hesitate too much. Use time wisely.

POS 3: INTERAKSI OBAT
Disini tersedia seonggok buku bernama DIF dan DIH dan ISO, ketemu dokter ceritanya dapet resep dan ada interaksi. Poinnya adalah bagaimana skill kita saat berkomunikasi dengan dokter. Aku dapet kasus interaksi antibiotik (Claritomycin) sama obat anti epilepsi (Carbamazepin) dan Parasetamol. Intinya aku langsung buka DIF. Interaksinya apa, keparahannya, mekanismenya apa, pengatasannya gimana.
Kemudian dari hasil pengatasan interaksi, aku buka ISO untuk liat dosis lazim dan cara pakainya.

Saat bertemu dokter, salam dan perkenalan adalah wajib. Lalu:
-konfirmasi pasien (nama dan gejala)
-katakan interaksinya "Dokter, terkait peresepan Pasien X ini, setelah saya periksa beberapa literatur yang saya miliki, ada interaksi antara Claritomycin dan Carbamazepin."
-katakan detilnya, signifikansinya, mekanismenya, dan pengatasannya. "Usulan saya untuk interaksi ini adalah..."
-interaksi lagi dengan dokter, konfirmasi. "Baik Dokter, kalau begitu kita sudah sepakati untuk Pasien X, akan dilakukan penggantian ..."


POS 4: ETIKET DAN COPY RESEP
Ada etiket putih-biru dan copy resep. Ingat Obat, Ingat ED. Disini juga ada obat rusak dan ED, jadi dipilihkan yang kondisinya baik. Belajar lagi tentang penulisan copy resep, insyaAllah cukup. Kalem aja biar semua lengkap.

Di pos ini, murni hanya mengerjakan pembuatan etiket dan copy resep.

POS 5: MONITORING DAN EVALUASI
Disini tersedia form isian MonEv, resep, buku-buku DIH, ISO, dan lembaran informasi obat dari website. Pos 5 disebut sebagai pos paling mematikan, karena luas scope nya.

Form isiannya termasuk monitoring pada efektifitas, keamanan, dan monitoring lain. Siap juga memberi KIE terkait pengobatannya. JANGAN LUPA TANDATANGAN.

Disini perlu manajemen waktu, karena selain harus komunikasi dengan pasien, ngebaca kasus dan nulis monitoringnya, dan nulis di form monitoringnya.

Kasus aku atorvastatin dan fenofibrat.  Yang dimonitor:
-efikasi
misal kalo hipertensi ya target TD, kalo hiperkolesterol ya targetnya, atau apapun parameter yg akan menjadi patokan buat pasien bahwa terapinya berhasil sesuai tujuannya
-safety
beda dengan ESO ya.. jadi kaya misalnya obat hipertensi ya "tidak terjadi hipotensi (gejalanya a,b,c,d dst)"
-lainlain (KIE, dll)
semacam kepatuhan dilihat dr sisa obatnya, dll dsb

Pas di pos ini mendadak pasien tanya "kalo cara pakainya gimana ya mbak?"
Matilah, aku gak ngerti... trus kubilang "oh saya minta waktu sebentar bu untuk memastikan kesesuaiannya lagi" tapi saat mau buka DIH bel berbunyi... hahaha

POS 6: PENYIMPANAN
Disini disediakan 1 rak dengan beberapa kolom, almari khusus, almari narkotik, keranjang obat tidak layak. Ada pula form retur (obat hampir ED), form ED, dan form tidak layak (tanpa nomor registrasi), kartu stelling untuk narkotika.

Di pos ini, diuji kemampuan memisahkan dan menyusun serta mengorganisasikan sediaan farmasi. Kira kira ada 15-an item obat sih. Kasusku, ada dua narkotika, satu obat tanpa nomor registrasi, beberapa obat ED, dan sisanya sekelompok obat OTC dan Resep.

Penyusunan obat di rak sih kasusku untuk obat resep dibagi kedalam golongan terapinya, ada antibiotik, ada antihipertensi, dll. Obat OTC dibagi ke rak-rak untuk saluran pencernaan, pernapasan, dll. Obat narkotik sih masih mudah dikenali karena pasti ada logo narkotik. Mungkin agak tricky untuk obat psikotropiknya.



POS 7: SEDIAAN KHUSUS
Disini tersedia 2 sediaan, tentunya "Ingat obat, Ingat ED", ada seorang pasien juga penilai. Tidak disediakan literatur, jadi harus sudah menguasai sediaan khusus.
Yang menjadi titik berat penilaian disini adalah keterampilan dalam pemakaian sediaan khusus. Belajarlah dari minimal YouTube, buku Kapita Selekta Dispensing, atau Petunjuk Praktkum Compounding and Dispensing.

Set di Pos 7 ini adalah "hanya" menjelaskan cara pemakaian dan feedback. So, three prime question di skip saja. Tidak ada form yang harus diisi, jadi bisa fokus sama komunikasi ke pasien.

Kasus yang aku dapat Diskus Seret*de. Aku sangat bersyukur karena sediaan ini sudah cukup familier buatku.

Selain cara pakai sebenarnya saat pembekalan sudah diberitahukan "contoh" penilaian, yang mana termasuk terkait KIE lain. Jadi, aku juga sampaikan beberapa hal informasi dan terapi non farmakologis. Konfirmasi pasien juga tetap harus dilakukan lho.





IN THE END...
OSCE itu ujiannya praktek, menguji keterampilan. Keterampilan gak akan cukup belajar teori. Lakukan latihan-latihan, seperti latihan menjelaskan cara pakai sediaan khusus, cara-cara berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lain.

Semangat


Further reading dan inspirasi untuk menulis post ini:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Yaa ???

Cabang Olahraga Terbaru (tapi bohong) !!! part 2